Sabtu, April 18, 2009

Bussiness Administration (Semester 2)

RUMAH MAKAN ‘SOTO GEBRAAK’

Company Profile

Nama perusahaan: Rumah Makan Soto Gebraak
Tahun berdiri: Tahun 1973
Pemilik: Cah Anton Sukaryadi
Cabang lain: Tidak ada
Lokasi: Jalan Setiabudi No.6 (didepan SMAN 3)
Jakarta Selatan

Sejarah

Pada awalnya Cah Anton berdagang soto dengan memakai gerobak. Dia berjualan keliling di sekitar daerah Tebet, karena tempat tinggalnya sendiri di daerah Tebet. Kemudian seiring waktu akhirnya Cah Anton menyewa sebuah warung sebagai tempat usahanya,yang kemudian dikenal dengan nama ‘Soto Gebraak’.
Warung Soto Gebraak ini sebenarnya tak banyak berbeda dengan warung soto pada umumnya, yang mana menyediakan soto daging, dan soto ayam. Namun yang menjadi pembeda dengan soto-soto lainnya adalah cara beliau meracik bumbu sotonya. Biasanya bumbu soto dicampur dengan menggunakan blender atau ulekan, namun tidaklah sama dengan cara pembuatan Soto Gebraak. Bumbu-bumbu itu dihaluskan dengan cara dipukulkan sekali saja namun dengan keras, atau yang biasa mereka sebut “digebrak”. Apabila diblender atau diulek, kesegaran dan rasa bumbu kurang terjaga, lain halnya dengan digebrak. Maka dengan itu, jangan heran dan jangan kaget apabila ketika sedang makan tiba-tiba terdengar bunyi yang mengagetkan, itu adalah bunyi bumbu sedang digebrak.
Warung Soto Gebraak mempunyai pelanggannya sendiri, yaitu karyawan kantor. Biasanya pada saat jam istirahat kantor, atau saat jam kerja berakhir, biasanya merupakan saat jam ramai soto. Harga yang ditawarkan juga cukup berani, yaitu 9 ribu per porsinya. Mereka yakin walaupun dengan harga yang ditawarkan, pelanngan setia mereka tetap akan mencari mereka, karena tidak ada lagi soto yang unik seperti mereka.
Karyawan yang bekerja disana berjumlah 16 orang, yang terbagi menjadi 2 shift. Jadi, 8 orang untuk shift pagi, yaitu pukul 10.00 sampai pukul 14.00; dan shift siang dari pukul 14.00 hingga pukul 22.00. Karyawan yang bekerja disini rata-rata belum lulus pendidikan SMA, dan rata-rata merupakan kerabat dan saudara dari Cah Anton. Dia menegaskan bahwa umur dan pendidikan tidaklah penting, asalkan punya kemauan yang keras untuk berusaha.
Para karyawan juga tidak memiliki fungsi yang jelas. Misalnya, waiter atau penyaji bisa saja berubah fungsinya menjadi tukang masak, kasir, ataupun bagian kebersihan. Fungsi mereka menjadi fleksibel, dikarenakan minimnya tenaga.
Warung Soto juga tidak punya rencana-rencana untuk mengembangkan bisnis mereka, misalnya dengan cara beriklan atau promosi. Mereka hanya melakukan order-order rutin saja, tanpa berusaha memajukan bisnis mereka.
Warung Soto Gebraak tidak memiliki cabang yang lain. Hal ini dimaksudkan supaya para penggemar soto langsung tahu kemana mencarinya. Kemudian juga untuk menghindarkan terjadinya perubahan rasa antara cabang satu dengan cabang lainnya, karena beda koki tentu beda cita rasanya.

Tidak ada komentar: