Rabu, April 22, 2009

Indonesian Political System (Semester 5)

"Democracy"
Speaker: Revina Febriyanti
Cameramen: Syafri Doini


Technique of Professional Presenter (Semester 5)

Script Tehnique Presenter
“ Malam Penghargaan FFI “

Host 1 : Syafri Doini
Host 2 : Eva Japutra
Lifetime Achievement Host : Nana Labana
Host ( VT )
1. Dirumah legenda film Indonesia yang sedang sakit : Okky Rachmat Prawira
2. Pembuatan film kolosal : Andri Malikasim
3. Blitz Megaplex : Elvira Lestari

Script :
Segmen 1.
• Eva & Donny : “ Selamat malam pemirsa. Selamat datang dalam acara malam anugerah Film Festival Indonesia ke 25.”
• Eva : “ Di malam ini, kita akan kembali mengumumkan siapakah yang terbaik di tahun ini?”
• Donny : “ Malam anugerah Festival Film Indonesia ke 25 ini akan memberikan penghargaan untuk pemeran utama pria terbaik.”
• Eva : “ Pemeran utama wanita terbaik.”
• Donny : “ Pemeran pendukung utama pria dan wanita terbaik.”
• Eva : “ Dan tentu saja film terbaik tahun 2008.”
• Donny : “ Nah selain itu va, malam ini juga kita akan dihibur oleh para penyanyi papan atas Indonesia.”
• Eva : “ Wah pasti meriah sekali ya malam ini. Ada siapa saja don?”
• Donny : “ Ada Nidji, Rossa, Ungu, Gita Gutawa dan masih banyak lagi.”
Eva : “ Meriah sekali yah, nah karena itu terus ikuti malam anugerah Festival Film Indonesia ke 25 ini. Untuk pembuka acara kita, yaitu penganugerahan pemeran utama wanita terbaik.”
Donny : “ Inilah para nominatornya.”

Eva : Pemeran Pendukung Utama Wanita Terbaik
1. Rajia Afwa Helwa - Little Women
2. Pungky Rafika Nababan - Somebody Famous
3. Nurul Azizah – Ketika Cinta Bertasbih
4. Zoraya Pelu - Ayat-ayat Cinta

Donny : “ Dan pemeran utama wanita terbaik adalah…”
Eva & Donny : “Rajia Afwa Helwa – Little Women “
Eva : “ Untuk Helwa dipersilahkan naik ke panggung.”
( speech by Ewa )
Donny : “ Untuk yang berikutnya, behind the scene dan pemutaran perdana Laskar pelangi.”
Eva : “ Jangan kemana-mana.”

( iklan )

Segmen 2
( opening jingle )
Donny : ” Kembali lagi dalam Festival Film Indonesia ke 25.”
Eva : “ Dunia perfilman Indonesia mulai terlihat lagi sejak beberapa tahun yang lalu ditandai dengan kemunculan film-film Ada Apa Dengan Cinta dan Eliana-eliana. “
Donny : “ Belakangan ini film-film karya anak bangsa pun sudah mulai diakui dunia seperti Opera Jawa dan Berbagi Suami.”
Eva : “ Sekarang muncul lagi judul film Laskar Pelangi yang digawangi oleh Riri Riza, salah satu sutradara kenamaan Indonesia. Film ini bercerita tentang semangat belajar anak-anak didaerah Belitung. “
Donny : “ Berikut behind the scene dan pemutaran perdana Laskar Pelangi.”



VT ( Lokasi pembuatan film Laskar Pelangi )
• Andri : “ Pemirsa saat ini saya sedang berada di lokasi pembuatan film Laskar Pelangi.
Berkat novel Laskar Pelangi, Pemerintah Daerah mengubah penulisan tempat di papan nama jalan sesuai dengan dialek lokal. Kampung ditulis menjadi kampong. Gantung menjadi Gantong. Belitung menjadi Belitong. Dan berkat novel itu pula, kampung yang sebelumnya tak pernah bermimpi daerahnya akan diekspos media, malah didatangi rumah produksi dari ibu kota.
Film ini dipenuhi kisah tentang kalangan pinggiran, dan kisah perjuangan hidup menggapai mimpi yang mengharukan, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia, dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia.
Pemirsa saat ini merupakan hari terakhir syuting Laskar Pelangi dan saya berhasil menculik sang sutradara, Riri Riza untuk saya wawancarai.
Apa kabar Mas Riri? Kenapa memilih Laskar Pelangi untuk dijadikan film?
Kesulitan-kesulitannya apa saja? Apakah anda optimis film ini akan diterima oleh masyarakat?
Demikian behind the scene Laskar Pelangi.

• Host 1 & 2 : VT ( Blitz Megaplex )
Host ( Elvira Lestari ) :
Pemirsa saat ini saya sedang berada di Blitz Megaplex, tempat dimana sedang dilaksanakannya pemutaran perdana film Laskar Pelangi. Nah film ini sudah ditunggu-tunggu oleh banyak lapisan masyarakat karena selain film ini ditujukan untuk semua umur, nama Riri Riza sebagai sutradara menjadi salah satu alasannya. Disini bisa terlihat keramaian yang mulai memenuhi Blitz Megaplex yang menyatakan bahwa film Laskar Pelangi memang sangat ditunggu-tunggu. Saat ini sedang bersama saya, Mba Mira Lesmana. Produser dari Laskar pelangi.
Apa kabar Mba? Bagaimana perasaannya tentang malam perdana ini mba?
Apa harapan mba dari film Laskar Pelangi ini?
Terima kasih mba.
Disamping saya juga sudah menunggu salah seorang undangan dari pemutaran perdana film Laskar Pelangi yaitu mba Dian Sastro.
Apa kabar Dian? Wah cantik sekali yah malam ini. Apa sudah pernah baca novel Laskar Pelangi? Kira-kira apa nih yang kamu tunggu dari film Laskar Pelangi ini? Harapan Dian sendiri untuk dunia perfilman di tanah air apa?
Demikian pemirsa pemutaran perdana film Laskar Pelangi di Blitz Megaplex.

• Host 1 & 2 :
Eva : “ Nah itu dia tadi behind the scene dan pemutaran perdana Laskar Pelangi di Blitz Megaplex.”
Donny : “ Iya semoga saja film Laskar Pelangi ini dapat diterima masyarakat dan menjadi salah satu tolak ukur perfilman Indonesia ya va?’
Eva : “ Iya benar sekali Donny. Nah Tapi jangan lupa kita juga akan memberikan penghargaan bagi actor-aktor yang berprestasi.”
Donny : “ Nominasi pemeran pendukung terbaik pria yaitu”
Eva : Andri Malikasim - Little Women
Syaifri Doini - Mengejar Mas Mas
Yoga Dharmajati - Kala
Okky Prawira - Pintu Terlarang
Irfan Setiawan - Saus Kacang
Donny : “ Dan pemenangnya adalah Yoga Dharmajati – Kala.”
Eva : “ Kepada Yoga Dharmajati dipersilahkan naik ke panggung untuk menerima penghargaan. “

• Donny : “ Itu tadi pemeran pendukung pria terbaik. Nah sekarang adalah waktunya untuk pemeran pendukung wanita terbaik.”
• Eva : “ Dan nominasinya adalah…”
• Donny :
Dhita Widya Putri – Little Women
Ayu Astari – Pintu Terlarang
Revina – Saus Kacang
Theresia Indriyani – Banyu Biru
Kinara Apsari – Ayat-ayat Cinta

• Eva : “ Dan pemeran pendukung wanita terbaik adalah..”
• Donny & Eva : “ Revina dalam Saus Kacang,”
• Donny : “ Kepada Revina dipersilahkan naik ke panggung.”

Eva : “ Berikutnya Life time Achievement Award, jangan kemana-mana.”

( iklan )


• Host Lifetime Achievement ( Nana Labana ) :

Herlina Christine Natalia Hakim (lahir di Kuala Tungkal, Jambi, 25 Desember 1956; umur 52 tahun) atau lebih dikenal dengan nama Christine Hakim adalah salah satu aktris senior dan terkemuka di Indonesia.
Film-film yang pernah dibintanginya antara lain adalah:
• Cinta Pertama (1973) (meraih Citra FFI 1974, Surabaya)
• Atheis (1974)
• Ranjang Pengantin (1974)
• Kawin Lari (1975)
• Badai Pasti Berlalu (1976)
• Si Doel Anak Modern (1976)
• Sesuatu yang Indah (1977) (meraih Citra FFI 1977, Jakarta)
• Petualang-Petualang (1977)
• Pengemis dan Tukang Becak (1978) (meraih Citra FFI 1979, Palembang)
• Dr. Siti Pertiwi (1980)
• Seputih Hatinya, Semerah Bibirnya (1982)
• Di Balik Kelambu (1982) (meraih Citra FFI 1983, Medan)
• Ponirah Terpidana (1984)
• Kerikil-Kerikil Tajam (1984) (meraih Citra FFI 1985, Bandung)
• Tjoet Nja' Dhien (1988) ((meraih Citra FFI)
• Daun di Atas Bantal (1998)
• Pasir Berbisik (2001)
• Puteri Gunung Ledang (2004)
• Anak-Anak Borobudur (2007)
• Bandung Lautan Api 1974
• Arwah Komersil Dalam Kampus 1977
• Impian Perawan 1976 arahan Chris Pattikawa
• Gordel Van Smaragd, De 1997
• Nemuru Otoko 1996 disutradarai Kohei Oguri
• Irisan-Irisan Hati 1988
• Bila Saatnya Tiba 1985
• Surat Undangan 1975
• HApuslah Airmatamu 1975
• Sinyo Salam 1993
• In the Name of Love2008
Christine Hakim telah meraih beberapa penghargaan untuk beberapa filmnya yaitu:
1. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik, dalam film Cinta Pertama (1977)
2. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Sesuatu Yang Indah (1979)
3. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Pengemis dan Tukang Becak (1978)
4. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Kerikil-Kerikil Tajam (1984)
5. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Di Balik Kelambu (1982)
6. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Tjoet Nja' Dhien (1988)
7. Best Actrees pada Asia Pasific International Film Festival

Christine Hakim menjadi orang petama yang menjadi juri Festival Film Cannes


VT ( dirumah legenda film Indonesia yang sedang sakit )
• Host ( Okky Rachmat )
Pemirsa saat ini saya sedang berada di kediaman legenda perfilman Indonesia yaitu mba Christine Hakim. Pada malam penganugerahan Festival Film Indonesia, beliau mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement award karena prestasi dan sumbangsihnya terhadap dunia perfilman di Indonesia. Sayang sekali belaiau tidak dapat menghadiri FFI ke 25 tersebut dikarenakan beliau sedang mengalami sakit, akan tetapi beliau masih ingin menyampaikan rasa terimakasihnya terhadap semua insane perfilman di Indonesia ini.
Selamat siang mba..
Bagaimana keadaanya sekarang bmba?
Pada Festival Film Indonesia ke 25 kali ini mba mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement Award, mungkin ada yang ingin mba sampaikan?
Terima kasih , semoga cepat sembuh yah.
Demikianlah mba Christine Hakim, penerima penghargaan LifeTime Achievement Award dari Festival Film Indonesia ke 25.

• Host Lifetime Achievement Award : Dikarenakan Christine Hakim tidak dapat hadir pada malam hari ini maka penerimaan penghargaan diwakilkan.

• Eva : “ Selamat untuk Christine Hakim.”
• Donny : “ Iya Eva, tapi ada juga yang akan mendapatkan selamat juga pada malam ini karena berhasil menggondol penghargaan pemeran utama pria terbaik.”
• Eva : “ Ya betul sekali Donny, semua semakin bertambah penasarannya yah.”
• Donny : “ Kalau bego\itu langusng kita umumkan saja. Nominasi penghargaan pemeran utama pria terbaik adalah.”
• Eva :
Nicholas Saputra - Ada apa Dengan Cinta
Tora Sudiro - Banyu Biru
Tio Pakusadewo - Berbagi Suami
Ferdy Nuril - Ayat-ayat Cinta
Fachry Albar - Pintu Terlarang

• Donny : “ Dan pemenangnya adalah..
• Donny & Eva : “ Tora Sudiro – Banyu Biru “
• Eva : “ Kepada Tora Sudiro dipersilahkan menerima penghargaan di atas panggung.”

• Donny : “ Ya pemirsa, kita sudah sampai pada puncak acara kita.”
• Eva : “ Tetap majukan terus dunia perfilman Indonesia.”
• Donny : “ Sampai jumpa pada kesempatan selanjutnya.”
• Eva & Donny : “ Selamat Malam.”

Print Media Production Workshop (Semester 5)


by.
MC 10-5B
GLOW team

Hanna Wijaya
Kinara Apsari
Lorraine Evelyn
Revina Febrianti
Syafri Doini
Theresia Indriyani

(This proposal is the GLOW group work,the magazine it self was submited on final test on february)

BUSINESS PROPOSAL
I.ABOUT US
GLOW team consists of six person. According to the abbreviation of “God Lead Our Way”, GLOW has a philosophy that we always have to keep glowing as a light in darkness. We believe that by doing our best and pray, with His blessings, we will be success.
Untuk proyek terbarunya, tim GLOW akan membuat sebuah free-magazine tentang traveling yang khusus membahas tentang Bali. Mengusung nama “BALI4U”, pembagian tugas team GLOW dalam majalah ini adalah sebagai berikut:

THERESIA INDRIYANI as a Editor in Chief
Lahir di Beijing dan besar di Jakarta, wanita kelahiran tahun 1978 ini adalah lulusan dari Universitas Harvard. Dengan kemampuannya mengkoordinasi, dan memanage wanita ini sekarang menempati posisi Editor in chief di BALI4U.


 LORRAINE EVELYN as a Managing Director
Wanita kosmopolitan berusia 25 tahun ini merupakan lulusan dari Berkeley College, Boston. Dengan pengalaman kerja di media lokal Amerika dan kontributor majalah Cosmopolitan USA, setelah kembali ke kampung halamannya Lorraine sempat bekerja di majalah Harper’s Bazaar dan kini turut membantu majalah BALI4U.

 HANNA WIJAYA KUSUMA as a Editor
Sudah lama terjun di bidang media dan namanya sudah dikena dikalang editorial magazine membuat BALI 4U bangga mempunyai seorang editor lulusan The London School of Public Relations ini.

 KINARA APSARI, Co-Editor
Penggemar makanan Sunda ini menyelesaikan kuliahnya di Universitas Trisakti Jakarta jurusan komunikasi. Dengan pengalaman 5 tahun di industri media, Kinara amat mengerti seluk beluk penulisan di majalah dan dapat menampilkan tulisan terbaik untuk para pembaca BALI4U.

SYAFRI DOINI, Design Production Manager
Pria lajang ini sangat menyukai dunia seni dan desain, serta sempat memperoleh beberapa penghargaan dalam Festival Design Indonesia tahun 2004-2006. Lulusan terbaik dari Monash University Malaysia ini selalu optimis dan selalu belajar untuk mengembangkan kemampuannya lebih lagi.

 REVINA FEBRIYANTI as a Creative Designer
Revina mengawali karirnya sebagai mahasiswi magang di BALI4U untuk memenuhi tugas kuliahnya. Dengan kemampuan kreatifnya, akhirnya ia diangkat sebagai tim inti dan mulai bekerja di BALI4U sejak Agustus 2007.
Dengan tekad yang kuat, keterampilan menulis, menyusun berita, serta menuangkan ide dan kreatifitas dalam bentuk berita dan design, kami optimis akan dapat memberikan yang terbaik untuk para pembaca majalah BALI4U.

"our graduate background is an fictions, cause the lecturer provide us to make the real conditions proposal (not only for class project)"


II.OBJEKTIF
Dengan proposal ini, kami ingin menyakinkan MEYAKINKAN PARA INVESTOR DAN BANK, untuk memberi dukungan dana dalam pembuatan BALI4U magazine.
Dengan beberapa komitmen seperti dibawah ini, sebagai gambaran tentang kerjasama yg akan dilakukan selanjutnya seperti:
oPerencanaan keuangan yang rapih dan juga sederhana agar para investor dan bank dapat melihat dan mempelajari keluar masuknya uang yang diperoleh / digunakan dengan mudah.
oSelalu terbuka / jujur setiap adanya permasalahan.
oTidak memihak kepada seseorang maupun kelompok tertentu.


TARGET PANGSA PASAR
Demografis
Majalah “Bali4you” memuat artikel dan iklan-iklan yang dapat dibaca baik laki – laki maupun perempuan, yang berusia 20 – 40 tahun. Kami memilih usia 20 – 40 tahun karena pada usia seperti itu, seseorang telah masuk ke dalam masa produktif. Baik dalam pekerjaan maupun dalam berumah tangga.

Psikografis
Majalah “Bali4you” dibuat bagi anda yang sangat mencintai travelling, dimana para pembacanya mempunyai gaya hidup yang modern, dynamic, active, dan adventuros. “Bali4you” memuat berbagai macam panduan mengenai tempat – tempat wisata, hotel, restaurant, cafe, spa & salon, pusat perbelanjaan, dan museum ternama di Bali.


Topografis
Majalah “Bali4you” hanya beredar di Bali, dengan tujuan agar berita dan artikel – artikel yang disampaikan lebih spesifik dan bermanfaat bagi para pembaca pada saat sedang berlibur di Pulau Bali, seperti para Eksekutif Muda, Pasangan Muda, dan Tourist – tourist dari luar negeri.

Sosiografis
Majalah “Bali4you” diperuntukkan bagi masyarakat yang sangat mencintai gaya hidup karena berita, artikel, dan iklan – iklan yang
dimuat di majalah “Bali4you” bertaraf bintang 5.

POSITIONING
Majalah “Bali4you” selain menggunakan kertas yang berkualitas dan design yang atraktif, majalah “Bali4you” selalu memuat artikel dan memilih iklan dari para tenant yang berkualitas. Dengan tujuan agar majalah “Bali4you” dikenal sebagai salah satu majalah yang berkelas karena selalu menampilkan gaya hidup / lifestyle yang dibutuhkan oleh para eksekutif muda maupun pasangan muda yang energik dan berpendidikan tinggi.

ANALISIS SWOT
Strength
-Majalah “Bali4you” merupakan majalah gratis yang bisa didapatkan di pick up points tertentu.
-Tenant – tenant yang menjadi member merupakan tenant yang berkualitas dan komersial.
-Dibaca oleh para eksekutif dan pasangan muda yang berpendidikan tinggi ( laki – laki / perempuan ).
-Kertas yang digunakan berkualitas tinggi.
-Desain dan layout ditampilkan secara atraktif.

Weakness
-Adanya keterbatasan distribusi ( hanya beredar di Bali ).
-Ketergantungan dana dari iklan dan pihak sponsor.
-Belum dikenal banyak orang.

Opportunity
-Gaya hidup seseorang yang semakin beragam.
-Masyarakat menyuka hal – hal yang serba gratis.
-Meningkatnya harga majalah Lifestyle yang komersil.

Threats
-Adanya beberapa majalah yang beredar dengan konsep serupa.
-Kurangnya pemasang iklan yang seharusnya ikut membiayai Bali4u.

FINANCIAL ASPECTS
-Majalah “Bali4you” mempunyai beberapa kriteria dalam melakukan kontrak kerjasama, baik itu dengan para member tetapnya maupun dengan para calon member “Bali4you”. Beberapa kriteria tersebut, yaitu :

# Partners
Dalam kerjasama ini, pihak “Bali4you” dengan pihak member “Bali4you” membagi keuntungan sama rata, yaitu 50% - 50%.
Contohnya seperti majalah “Bali4you” melakukan kontrak kerjasama dengan salah satu universitas yang akan mengadakan acara. Disini majalah “Bali4you” sebagai Media Partners dalam acara tersebut.

# Profit Sharing
Dalam kerjasama ini, pihak “Bali4you” akan membagi 30% dari total keuntungan nya dengan pihak member “Bali4you”. Biasanya kontrak kerjasama seperti ini antara “Bali4you” dengan para investor.

# Loan
Dalam kerjasama ini, pihak “Bali4you” akan menandatangani kontrak kerjasama dengan melakukan peminjaman modal investasi kepada pihak member nya, si pemberi pinjaman. Contohnya : Bank memiliki kerjasama dalam hal menanamkan modalnya dan mendapatkan keuntungan dari hasil iklan – iklan yang masuk dan juga berasal dari pajak.

WHAT’S IS IT FOR ME (Manfaat dan Kegunaan Untuk Pembaca)
1.pembaca akan mendapatkan berbagai Informasi mengenai Bali, dari obyek wisata, hingga kuliner yang dapat dinikmati, serta akomodasi yang dapat dijangkau di bali.
2.pembaca akan mendapatkan tips dari kami bagaimana liburan yang seru dan menarik serta Efektif di Bali, dimana pulau ini tak habis untuk dijelajahi.
3.diharapkan pula GLOW akan memberikan inspirasi dari artikel yang kami suguhkan, untuk mengunjungi tempat liburan di Bali yang sedang HAPPENING



III. TARGET AUDIENCE
1. Demografis
a)Sex : Laki-laki / Perempuan
b)Age : 20 - 40 tahun

2. Psikografis
a)Interest : Love Travelling
b)Lifestyle : Active, Adventuros, Dynamic, Modern

3. Topografis
a)Place : Bali Island
b)Profesi: Eksekutif muda, Pasangan muda, Ibu Rumah Tangga, Mahasiswa, dan para turis asing

4. Sosiografis
SES : A, B

IV. BALI4U BLUE PRINT
Travel magazine by GLOW


Background
Bali is an interesting place to visit by national or international tourist. Bali is also called “Seribu Pura” Island, because the people are religious and stick to their culture. The friendliness of Balinese is the other reason why tourists never bored to visit Bali regularly, which recognized as a complete and inspirational holiday destination.
Bali have a lot of culture, multi nature, and the people’s unique creativity for us to discuss.

Goals and Purposes

We want to give a full information to the readers while they have a plan to do traveling. We also give reference and guidance for those who want to travel to Bali. We provide every information about Bali so even if traveler know nothing when they travel to Bali, they will not get confused.

Mission statement
To be a well-known magazine that gives all information for the tourist.
To be a satisfying magazine for the market, and
To be an good magazine in sponsors views who give our profitably

Mechanical details :
1.Name of magazine : BALI 4 YOU
2.Price : it’s free magazine
3.Size : 15,5 cm X 20 cm
4.Paper type : Content; Art paper 150 gr
Cover ; art paper 250gr
5.Font : For title; Bradley Hand ITC, size; 22-56
For content; Papyrus, Size; 10-16
6.Binding : perfect binding
7.Pages : 80 pages + 4 pages for cover
8.Content Proportion : 40% of article – 60% picture
Frequency
1.Bi- monthly
2.1500 exemplar: with pick-up points in every hotel, restaurant, and public areas ( waiting room in airport terminal, café.

Layout
FRONT COVER
 I: we put the brand of the magazine, put the headline and hot topic of the edition
 Ii: we prepare the space for sponsor
 BACK COVER : all of the them, we prepare the space to the sponsor.
 CONTENT :

page 1. advertisment
page 2. Table of content
page 3. Table of content
page 4. Editor’s welcome + redaktorial
page 5. advertisment
page 6. Readers letter & comments
page 7. Readers letter & comments
page 8. Advertisment
page 9. Calender event
page 10. Calender event
page 11. advertisment
page 12. Feature of the month
page 13. Feature of the month
page 14. advertisment
page 15. advertisment
page 16. Whats on
page 17. Whats on
page 18. Whats on
page 19. Whats on
page 20. Whats on
page 21. advertisment
page 22. advertisment
page 23. Tried and tasted
page 24. Tried and tasted
page 25. Tried and tasted
page 26. Tried and tasted
page 27. adveristment
page 28. editor tips
page 29. Editor tips
page 30. advertisment
page 31. Shopping information
page 32. Shopping information
page 33. advertisment
page 34. Privilege
page 35. Privilege
page 36. Privilege
page 37. Advertisment
page 38. advertisment
page 39. Bali hot spot
page 40. Bali hot spot
page 41. Bali hot spot
page 42. advertisment
page 43. advertisment
page 44. Beach information
page 45. Beach information
page 46. Beach information
page 47. Beach information
page 48. advertisment
page 49. Advertisment
page 50. Advertisment
page 51. 10 glowing things in bali
page 52. 10 glowing things in bali
page 53. 10 glowing things in bali
page 54. 10 gloving things in bali
page 55. advertisment
page 56. advertisment
page 57. Adventure information
page 58. Adventure information
page 59. Adventure information
page 60. advertisment
page 61. Budgeting tips
page 62. Budgeting tips
page 63. Budgeting tips
page 64. advertisment
page 65. advertisment
page 66. Lifestlye information
page 67. Lifestyle information
page 68. Lifestlye information
page 69. advertisment
page 70. advertisment
page 71. Informational report
page 72. Informational report
page 73. Informational report
page 74. Gift with a twist
page 75. Gift with a twist
page 76. advertisment
page 77. advertisment
page 78. maps
page 79. maps
page 80. advertisment


THE COLUMNS
Regular Columns:
1.Calendar events
up to date events or activities on Bali in one tIme frame.
2.Informational report
basic information about things you will need in Bali, for example opening hours information, airport, car rental, transportations, petrol station, medical services, and emergency.
3.Tried and tasted
recommended place or service which already surveyed by our editor.
4.MAP
The map of the Island of Bali, regularly updated with places to go.
5.What’s on
happening things or recent issue about Bali
6.Budgeting /money tips
holiday financial manage tips for your trip to Bali
7.Privilege
contains the product explanation by sponsor
8.Editor’s tips
this column contains traveling tips and advices.
9.Bali hot spot
specific information about one area in Bali

Additional Columns:
1.10 glowing things in bali
ten most favorite things to do and see in Bali.
2.Hotel
this column contains the discussion of place to stay with the facility.
3.Shopping
interesting places to go shopping
4.Beach
the beaches that becomes an appealing object in Bali
5.Adventure
offer information about outdoor activities (outbound, rafting, etc) all around Bali
6.Lifestyle
the information about entertainment place for tourist
7.Gift with a twist
discount voucher from sponsor to the readers

Editorial Plan:
Majalah ini berisi 11 rubrik tetap yang akan selalu ada setiap bulannya, dan 2 rubrik khusus yang hanya akan ditulis pada saat-saat tertentu. Berikut penjelasannya:
3rd edition, (Mei – June 2009)
theme : HIGHEND in Bali
Regular Columns:
1.Calendar events : event at mei-june 2009
2.Information : highend accommodation
3.Tried and tasted : sea walker at sanur beach
4.MAP : highend map
5.What’s on : Menjangan island
6.Budgeting /money tips : highend
7.Privilege : promotion pakage four BVLGARI Hotel
8.Editor’s tips : Highend effective cost in bali
9.Bali hot spot : KU DE TA
Additional Columns:
1. 10 glowing things in bali : 10 most perfect highend places
2. Hotel : BVLGARI Hotel
3. Shopping : Jenggala
4. Beach : menjangan beach
5. Lifestyle : Spa On the Rocks

V. DISTRIBUTION PLAN
Majalah BALI4U merupakan majalah gratis yang bisa diperoleh di tempat-tempat tertentu di area Bali, dengan pick-up points resmi sebagai berikut:
Pick-Up Points:
Blak Canyan Coffee
KU DE TA
Budha Bar
Ballarad Café
Discovery Plaza
La Luciola
Ultimo Café
SOHO
Aston Banvana Villas
Kamuela Villas
Hotel Ritz Carlton
Hotel Four Season Bali
Hotel Intercontinental
BVLGARI Hotels & Resort
Jenggala
Nusa Dua. Nikko
Warung Made
Kafe Warisan
Bubba Gum Restaurant
Oberoy Café
Casa Luna Restaurant
Hotel Conrad
Garuda Wisnu Kencana
Travel agent in Bali

Distribusi majalah: dari 10000 exemplar BALI4U yang akan terbit setiap edisinya, akan di sebar ke berbagai daerah yang ada di Bali, mulai dari KUTA, DENPASAR, NUSA DUA, JIMBARAN, UBUD, KINTAMANI, SINGARAJA, LOVINA, TANJUNG BENOA, yang merupakan tempat tempat dimana para turis berkumpul menikmati keindahan alam bali, hingga ke pulau yang berada di sekitar bali seperti Menjangan dan Lembongan.

VI. PROMOTION PLAN
1.Online
Kami menggunakan media internet sebagai salah satu sarana promosi majalah “Bali4you”. Maka dari itu, kami membuat situs resmi majalah kami yakni http://www.bali4you.com
Selain berisi beberapa artikel dari majalah, website ini juga berisi mengenai polling, kuis berhadiah, dan forum diskusi yang memungkinkan para pembaca atau pengunjung website dapat berinteraksi satu sama lain. Dalam website ini pun, para pembaca dapat mendownload artikel atau gambar – gambar yang pembaca sukai.

2.Launching
Acara launching majalah “Bali4you” akan diadakan:
•Tempat : KuDeTa
•Waktu : Tentative
•Konsep Acara : Konferensi Pers dengan mengundang media massa, para blogger terkemuka, dan tamu VIP “Bali4you”. Acara launching juga akan dimeriahkan dengan pertunjukkan musik oleh para bintang tamu dan bazaar dari para tenant.
•Bintang Tamu : Anggun, Maya Hasan, Luna Maya, Yovie and Nuno.
•Media yang akan diundang:
O Channel
Jak TV
Metro TV
Prambors FM
Trax FM
Elshinta FM
Sonora FM
Woman Radio
A+ magazine
Femina Magazine
Cosmo Magazine
Bazaar Magazine
ELLE Magazine
Bridal Magazine
The Wedding Magazine

Media Relations (Semester 5)

Press Release
Gerakan Nasional Keluarga Berencana

Gerakan Nasional Keluarga Berencana adalah suatu gerakan kemasyarakatan yang peduli terhadap program Keluarga Berencana yang akhir-akhir ini sudah dilupakan oleh masyarakat. Gerakan Nasional Keluarga Berencana terbentuk pada tanggal 20 Oktober 2008 dan diresmikan oleh Kepala BKKBN ( Badan Koordinator Keluarga Berencana Nasional ) Pusat, Dr. Sugiri Syarief.

Visi dari Gerakan Nasional Keluarga Berencana ini adalah untuk menyadarkan masyarakat Indonesia tentang pentingnya ber-KB dan mengajarkan kepada masyarakat cara ber-KB yang sehat dan benar. Misi dari Gerakan Nasional Keluarga Berencana ini adalah dengan mengadakan berbagai macam kegiatan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Kegiatan jangka pendek Gerakan Nasional Keluarga Berencana adalah mengadakan Seminar “ Keluarga Berencana, Keluarga Sehat” yang akan diadakan pada tanggal 15 Januari 2009 Metropolitan Mall, Bekasi pada pukul 13.00 – 16.00 dengan pembicara Dr. Boyke SpoG dan Dr. Silvia Lestari M. BioMed. Selain itu Gerakan Nasional Keluarga Berencana juga mengadakan Penyuluhan KB ke daerah-daerah di Jakarta dan sekitarnya yang akan diadakan pada tanggal 17 dan 24 Januari 2009 dengan team expert dari BKKBN. Penyuluhan ini akan berupa praktek pengerjaan KB dan berbagai kegiatan-kegiatan lapangan bersama para keluarga muda.

Program jangka panjang Gerakan Nasional Keluarga Berencana ini adalah dengan pengadaan iklan kemasyarakatan dan juga penyebaran poster, flyer dan brochure tentang KB ke berbagai lembaga pendidikan dan lembaga kemasyarakatan di seluruh Indonesia.


Rundown Seminar “Keluarga Berencana, Keluarga Sehat “

Pukul Kegiatan Pembicara
13.00 - 13.05 Pembukaan oleh MC
13.05 - 13.10 Pidato oleh Ketua Gerakan Nasional Keluarga Berencana
13.10 - 13.20 Pengenalan Pembicara yaitu Dr. Boyke
13.20 - 15.45 Presentasi oleh Dr. Boyke Dr. Boyke
15.45 - 15.55 Pembagian Doorprize
15.55 - 16.00 Penutupan

Psychology (Semester 3)

Name: Syafri Doini
NIM: 2006101119
Class: MC 10-5b


Definisi dari:
  1. Internal adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang, yang tidak bisa dikenali satu persatu.Ex: pidato,ceramah, atau kuliah.
  2. Interpersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri.Ex: berpikir.
  3. Intrapersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal. Ex: suami-istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dll.
A. HASIL WAWANCARA
-Tanya:
-Jawab:

B. HASIL OBSERVASI
-Tempat wawancara: Kediaman Hengky Sulaiman di Kedoya, Jakbar
-Tanggal: 6 Januari 2008
-Hari: Minggu
-Waktu: Pukul 14.10 – 15.30 WIB
-Adakah selain subyek yang di wawancarai untuk menambah data: -
-Siapa yang wawancara: Cynthia Devi Sulistyowati
-Siapa yang observasi: Syafri Doini
-Pengambilan foto di mana: Ruang keluarga Hengky Sulaiman
-Siapa yang mengambil foto subyek: Tenika Stella

  1. Keadaan tempat wawancara: Nyaman, bersih, & tenang
  2. Gambaran fisik dan penampilan subyek: Menggunakan kacamata, kemeja berwarna coklat bermotif dengan setelan celana panjang
  3. Ringkasan proses wawancara: Selama wawancara, subyek menjawab pertanyaan dengan jelas dan sangat ramah di iringi alunan musik lembut yang di mainkan oleh putrid pertamanya Hengky Sulaiman (Imelda Naomi)
  4. Sikap tubuh subyek selama wawancara: Duduk tenang dan sopan, suara jelas, ada kontak mata dengan tim
  5. Hambatan selama wawancara: -
  6. Catatan khusus selama wawancara: -
  7. Keadaan yang mengganggu selama wawancara: Ada dering telepon rumah, suara orang lain yang sedang menerima telepon, suara gelas, suara orang yang lagi berbincang-bincang
  8. Keadaan yang mendukung selama wawancara: Subyek sangat ramah & humoris sehingga proses wawancara berjalan dengan lancar, di dukung dengan alunan musik yang lembut yang membuat situasi menjadi lebih hidup

PR (Semester 2)

Why and when do we need to negotiate with media?

A negotiation is needed when PR wants to give news to their target publics through a reliable media that will agree on reporting accurate and reliable news accordingly. A negotiation is needed because it is necessary that both parties reach an understanding so that they could decide upon an agreement that will benefit both sides.

How to plan negotiation?

Preparation

Think carefully through:
Exactly what you need to achieve – why you neeed to negotiate
Exactly what the other party needs to achieve – why he or she should negotiate
What offers you can make that will benefit the other party
What you cannot agree to
What you believe he or she will not be able to agree to
Where and when best to meet
How to suggest the meeting
How to get it started on a friendly basis

Discuss and signal

A negotiation should be a discussion. If it turns from a discussion to and argument it is no longer a negotiation, so care is needed to defuse potential problem areas. Both sides must be willing to negotiate.
Explore each other’s position. Normally each party will state their position, interest, priorities and attitudes. During this stages, be clear and brief. Do not agree. Ask questions if you are not clear. Give clear signals to show areas and items where agreement is possible and where there are difficulties. Do not at this stage make any firm proposals nor agreements. The aim is to get the facts out from both sides.

Propose and package

When the facts out, and both sides have and idea of the other’s needs and problems, it is time to make proposals. The aim is to get agreement on a complete package deal. Neither side should make a firm commitment at this stage. Proposals are made with the expectation that the other side will also agree. The packaging comes as a lead-in to the bargain. It is an attempt by one side to fix on areas of agreement.

Bargain, agree, and close

A deal, an agreement, comes from the broad solution proposed and package. The basic agreement has been fixed, and now it is time to agree the finer details – to clarify the basic of the deal so both parties can see the relative costs and benefits to them.
Agreement must be clear, specific and put into writing. Use the close to reinforces the good work done in terms of long-term goodwill. Part on a professionally friendly basic.

Activate

Both sides should do exactly what they have agreed. The success of each negotiation is discovered only in the activation stage.

How to get win-win solution?


We do the win-win negotiation approach by developing ideas suggesting that agreement often can be reached if parties look not at there stated position but rather at there underlying interest and requirements. The win-win philosophy can assure that all parties benefit from the negotiation process which also produces more successful outcomes than the adversarial “winner takes all” approach.

National Heroisme (Semester 2)

Impian Anak-anak menjadi
sebuah Permainan

Penculikan Anak Mulai Jadi Tren di Ibu Kota

Kasus yang terjadi

Tindak pidana penculikan ternyata bukan monopoli untuk anak-anak sebagai korban. Kasus penculikan memang jadi tren beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, pada bulan Oktober dan November, kasus penculikan menonjol terjadi pada anak-anak sebagai korbannya. Tapi cara mereka pilih mangsanya sama.
Dani, salah seorang anggota komplotan penculik khusus mahasiswa baru sebuah perguruan tinggi mahal, ditangkap Polda Metro Jaya. Mahasiswa tingkat satu asal Sumatera itu, mengenali jalan tempat dia akan disekap. "Kami tungguin mereka sampai dua tiga hari. Setelah kami telusuri ternyata rumah pelaku," ujar Kepala Unit II Jatanras Ajun Komisaris Polisi Ali.
Lelaki kelahiran 18 tahun lalu tersebut diculik saat menunggu kendaraan di seberang kampusnya, di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. "Cara penculik biasa saja. Korban diancam karena dituduh mencelakai salah satu keluarga pelaku," ujar Ali. Lima pelaku yang mantan pencopet itu, kata Ali, dari pengakuan Dani, mencoba untuk "naik kelas" menjadi penculik. Permintaan tebusan untuk Hartono, menurutnya, ditransfer ke rekening BCA. Hartono yang diculik kembali dengan selamat. Rupanya penculik sadar saat permintaan tebusannnya diulur-ulur. Permintaan tebusan dilakukan saat mengendarai Kijang membawa David--panggilan Hartono--ke daerah Depok untuk menjenguk salah satu saudara penculik disebuah rumah sakit. omplotan penculik: Edison, Lepal, Arjun, Dani, dan Anto memaksa Hartono bercerita perihal keluarganya. Sampai kemudian mereka menanyakan nomor telepon saudara korban di Jakarta dan meminta uang tebusan. "Waktu itu korban disuruh pura-pura menangis," ujar Ali. Dani, salah satu tersangka, mengaku tiga kali menculik sejak menjelang Lebaran.

Fakta lain yang terungkap

Empat siswi kelas III SMU Negeri 7 Bogor menculik dua adik kelasnya usai ulangan umum pada Jumat sore. Di dalam mobil mereka dicaci maki dan dianiya, dan setelah itu dibuang di suatu tempat. Jumat malam ini, orang tua korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Bogor. Di kantor polisi, Vanya Meri Adam menceritakan pada pukul 16.20 WIB usai ulangan umum dia keluar sekolah. Di jalan dia dilempar sandal dan ditarik secara paksa ke dalam mobil Kijang oleh Neng Istika. Di dalam mobil ternyata sudah ada Mela, Dea dan Ica yang kemudian mengancam Vanya dengan tusuk konde agar tidak menceritakan penculikan itu kepada siapapun juga.
Salah seorang pelaku mengatakan bahwa tusuk konde tersebut sempat dipakai untuk menusuk Intan. Kemudian korban dibawa ke sebuah jalan sepi sekitar 1 km dari sekolah sambil dintimidasi dan dicaci maki. Salah seorang pelaku sempat mengusulkan agar Vanya dibuang ke tempat yang jauh. Namun akhirnya korban dilepas kembali di dekat sekolahnya. Orang tua Vanya akhirnya mengadukan persoalan tersebut ke polisi. Ternyata sebelumnya, keempat pelaku pernah menculik Intan Lestari yang seperti Vanya, duduk di kelas I. Intan Jumat malam dengan ditemani orang tuanya juga mengadukan kasus itu ke Polres Bogor.
Intan mengaku pada 30 Desember lalu, keempat seniornya menculiknya usai pulang sekolah. Di dalam mobil, keempat pelaku menjambak rambut dan memukul kepalanya serta mengancam dengan tusuk konde. Selama empat jam dia dibawa berkeliling kota Bogor. Awalnya Intan akan dilepaskan di daerah Sentul. Namun mereka akhirnya menurunkan Intan di daerah Ceger. Dari laporan kedua siswa itu, polisi langsung memeriksa pelaku. Kepada polisi Mela menjelaskan hanya ingin memberi pelajaran kepada yuniornya agar lebih menghormati senior. “Saya tidak bermaksud menculik tapi hanya menakuti-nakuti saja,” katanya.

Sebab terjadinya dan akibatnya

Dalam kasus ini memiliki factor belakang tersendiri. Kurangnya kesadaran manusia dalam berfikir dan latar belakang pendidikan yang rendah dapat menimbulkan hal-hal yang sangat negatif. Terutama lagi bila kehidupan perekonomiannya sangat minimalis. Maka dari itu, banyak sekali pelaku tidak memandang bulu terhadap korbannya. Mulai dari anak-anak balita sampai mahasiswa pun bisa jadi santapan pelaku. Begitu juga dengan pelakunya, mulai dari anak sekolahan(yang mempunyai latar belakang pendidikan) sampai masyarakat pengangguran(non pendidikan).
Dengan banyaknya kasus tersebut, maka bertambah pula daftar penculikan terhadap anak-anak setiap tahunnya. Ini dapat berakibat rasa trauma yang amat dalam, khususnya bagi anak-anak yang baru memasuki masa kedewasaannya. Karena secara psikologi, dapat menghancurkan mental dan perkembangan sikap mereka. Dan mereka selalu dihantui rasa takut & cemas yang berlebihan.

Tindakan Polisi

Semakin maraknya kasus ini, polisi tidak tinggal diam. Sindikat penculik anak untuk dipekerjakan menjadi pengamen dan pengemis berhasil diungkap Polwil Surakarta. Tersangka utama, Wahyu Prasetyawan (35) warga Ringin Anom, Kabupaten Sragen, Jateng kini mendekam di sel tahanan Mapolwil Surakarta. Sementara itu tiga orang anak yang selama ini menjadi korban berhasil diselamatkan petugas dan telah berkumpul kembali dengan orang tuanya. Ketiganya adalah Nur Cita Catur (13), Andreas Tedy Putra (13) keduanya warga Brontowiryan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Satu lagi adalah Rahmatullah (9) warga kampung Salakan, sawit, Boyolali. Ketiganya diculik tersangka semenjak delapan bulan lalu atau tepatnya Bulan Oktober 2003. Mereka bertemu tersangka di arena play station.

Kesimpulan

Indonesia sangat kaya dengan Sumber Daya Alam yang ada tapi sangat miskin dengan Sumber Daya Manusia. Dikarenakan kurangnya tingkat kesadaran dalam berpendidikan. Apalagi dilatar belakangi dengan tingkat perekonomian yang rendah. Begitu juga dengan pemerintah, yang selalu lalai dalam pengawasan dan ketidaktegasan dalam menghadapi suatu masalah. Sebenarnya masalah ini dapat terselesaikan dengan baik apabila masyarakat bersama pemerintah saling menyatukan keinginan yang positif agar semua masalah dapat teratasi.

Marketing (Semester 2)

MARKETING

LUX

COMPANY PROFILE


Lux was first introduced as a toilet soap in 1925. Produced by Lever Brothers, it arrived in the UK in 1928, offering people a chance to pamper them selves for a modest price.
The name Lux means "light" in Latin, however the name was chosen for its play on the word "luxury".
Lux soap was launched in India in the year of 1929. The first advertisement in 1929 introduced Leela Chitnis as the Lux ambassador. Since then Lux soap is famous as "The soap for stars"
From the 1930s right through the 1970s, Lux soap colours and packaging were altered several times to reflect fashion trend. In 1958 five colours made up the range : pink, white, blue, green and yellow. people enjoyed matching their soap with their bathroom colours.
Since the 1930s, offer 400 of the world's most stunning and sensuous women have been proudly associated with Lux advertisement. Marilyn Monroe, Brigitte Bardot, Demi Moore and more recently, our own Catherine Zeta-Jones, have all been part of the Lux Glamour story.
In the early 1990s, Lux responded to the growing trend away from traditional soap bars by launching its own range of shower gells, liquid soaps and moisturising bars. Lux beauty facial wash Lux beauty bath and Lux beauty shower were launched in 1992.


INTERNATIONAL MARKETING

SEGMENTATION, TARGETING, POSITIONING

Segmentation - Gender : women
- Age :
Targeting -
Positioning - Lux invites all women out there to unleash their free spirit into the world of beauty and play with beauty. LUX is not just about looks. It's also about attitude. And of course you can't have * * X Appeal without great skin. So the right mix of looks, attitude, great skin and confidence is what adds up to * * X Appeal. And that's what the Lux woman is all about. Lux soap is also famous as "The soap for stars". Lux toilet soap is associated with film stars, a strong emotional association.

Lux : Celebrating Beauty

Brand : Lux
Company: HLL
Agency : JWT

Brand Count :190
Lux is a super brand that celebrated beauty across the world since 1925. The soap which was endorsed by the beautiful film stars came to India in 1929. Lux has been the largest selling personal wash brand in the country.

Lux has effectively managed its PLC through careful brand building and changing the pr
oduct in line with the changing consumer. The brand is being positioned as the favorite soap of Film stars has been consistent interms of communication and positioning. The brand is also the classic example of successful celebrity endorsement. The first celebrity to endorse the brand was Leela Chitnis . From Leela to Aishwarya , From Madhuri to Madhubala, Lux has been endorsed by more than 50 film stars ( a sort of record isn't it). But in all these communications, the celebrity never shadowed the brand.

Lux was always changing with the times. Whether it be interms of the product or interms of promotions, the brand kept the consumers excited. Lux has two basic extensions interms of segments. Lux beauty soap and International Lux.
Lux was i
nitially a premium brand. Lux was being projected as an aspirational brand and the endorsements by stars further reinforced the positioning. The increasing competition in the soap category forced Lux to rethink on its targeting strategy. The brand had a choice either to compromise on market share and uphold the premium positioning or to retain the market share and dilute the positioning. Lux wanted to ensure that the brand be positioned as premium but also did not wanted to compromise on the share. Thus born International Lux which is the premium variant and the affordable segment was catered by Lux beauty soap.
Lux beauty soap is available in Four variants : Exotic Flower Petals,Fruit Extracts,Almond and Sandal. Lux has a common ingredient of Milk cream in all the variants.

Although the brand enjoyed success and has sustained its leadership position, of late this brand has been facing issues of stagnation. The stagnation is caused by the plethora of brands competing for the market share and the scope for differentiation has reduced to almost nil. Together with the rush for celebrities to endorse anything from salt to cars, Lux is finding it difficult to sustain growth in this cluttered market.

In 2005 Lux celebrated its 75th anniversary sparking of a controversy. Deviating its tradition of roping in Bollywood Divas , this time none other than Shah Rukh Khan endorsed Lux. The ads created instant controversy with marketers discussing whether the brand has suddenly become MALE.Paul Newman also has endorsed Lux soap which shows that Lux makes such stunts to excite the market. Whatever be the controversy, the brand again succeeded in creating exci
tement in the market. Some argue that HLL was testing a new positioning to appeal to male users while others say that it was a one time endorsement to break the clutter. For marking the 75th year Lux came out with a celebration range endorsed by Kareena Kapoor . The Celebration range too created news because of its variant :Chocolate Seduction. These innovative products created lot of excitement that ensured that Lux remained in the top of mind of the consumers. Another variant which I like personally is the Lux with Orchid which looked cool in terms of packaging and looks.
Over these years, the positioning of Lux also evolved. Earlier the brand used the positioning " Beauty soap of Film stars" . But as the customer evolved, the positioning lost its charm because customers began to doubt whether the film stars actually used this brand. Taking a cue from the customers, Lux changed the positioning appealing to the need for becoming a star. The new positioning is communicated with the tagline " Bring out the star in you".Although worldwide the brand is being endorsed by film stars, the actual package usually contains picture of international models and not film stars.

While Lux beauty soap is sticking to the age old positioning, Lux international has moved from being a soap brand to a skin care brand. Lux International has the tagline " Not Just Soap, Its Skin Care". Under the Lux umbrella brand, HLL has introduced variety of personal wash products like body shampoo,hair shampoo etc.
Lux is the classic example of HLL's marketing genius. The brand will experiment and explore more in the days to come....

Sabtu, April 18, 2009

Communication Theories (Semester 2)



KOMUNIKASI KONTEKS-TINGGI vs KOMUNIKASI KONTEKS-RENDAH


Setiap orang secara pribadi punya gaya khas dalam berbicara, bukan hanya caranya tetapi juga topik-topik yang dibicarakan. Kekhasan ini umumnya diwarisi seseorang dari budayanya. Edward T.Hall membedakan budaya konteks-tinggi dengan budaya konteks-rendah yang mempunyai beberapa perbedaan penting dalam cara penyandian pesannya.

Budaya konteks-rendah ditandai dengan komunikasi konteks-rendah: pesan verbal dan eksplisit, gaya bicara langsung, lugas, dan berterus terang. Contoh kalimat konteks-rendah adalah komunikasi (program) komputer. Setiap pesan harus dispesifikasikan dengan kode-kode tertentu; kalau tidak, programnya tidak akan jalan. Sifat dari komunikasi konteks-rendah adalah cepat dan mudah berubah, karena itu tidak menyatukan kelompok.

Sebaliknya, budaya konteks-tinggi ditandai dengan komunikasi konteks-tinggi; kebanyakan pesan bersifat implisit, tidak langsung, dan tidak terus terang. Contoh komunikasi konteks-tinggi adalah komunikasi orang kembar dengan menggunakan kalimat pendek-pendek atau kata-kata singkat. Pesan yang sebenarnya mungkin tersembunyi dalam perilaku nonverbal pembicara: intonasi suara, gerakan tangan, postur badan, ekspresi wajah, tatapan mata, atau bahkan konteks fisik. Sifat komunikasi konteks-tinggi adalah: tahan lama, lamban berubah, dan mengikat kelompok yang menggunakannya. Berdasarkan sifatnya ini orang-orang berbudaya konteks-tinggi lebih menyadari proses penyaringan budaya daripada orang-orang berbudaya konteks-rendah.

Basil Bernstein menggunakan istilah “kode terbatas” dan “kode terjabarkan” untuk merujuk pada komunikasi konteks-tinggi dan komunikasi konteks-rendah ini. Menurut Bernstein, dalam komunikasi konteks-tinggi, pembicara menggunakan sedikit alternatif, tetapi kemungkinan meramalkan polanya lebih besar; arti pesan dalam komunikasi konteks-tinggi lebih khusus. Sebaliknya, dalam komunikasi konteks-rendah, pembicara akan memilih pesan dari sejumlah alternatif yang relatif banyak, dan oleh karena itu kemungkinan meramalkan hasil pesan akan berkurang, tetapi menjamin pengertian yang lebih universal.

PENGALIHAN BAHASA

Komunikasi dalam bahasa yang sama dapat menimbulkan salah pengertian, apalagi bila kita tidak menguasai bahasa lawan bicara kita. Untuk melakukan komunikasi yang efektif, kita harus menguasai bahasa mitra komunikasi kita. Dalam konteks inilah kita setidaknya perlu menguasai bahasa inggris sebagai bahasa internasional untuk menjadi seorang komunikator yang efektif. Dan penguasaan bahasa asing yang minim, pada tingkat pribadi, dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan yang segera.

Seperti pada tahun 1966 terjadi tabrakan di udara yang masuk wilayah India antara pesawat udara dari Arab Saudi dan pesawat udara dari wilayah bekas Uni Soviet (Kazakhstan). Seluruh penumpang kedua pesawat yang jumlahnya ratusan orang tewas. Menurut dugaan, bencana itu disebabkan awak pesawat udara dari wilayah bekas Uni Soviet tidak memahami pesan dalam bahasa Inggris yang disampaikan petugas di menara pengawas di bandara India.

Perbedaan bahasa dapat menimbulkan kesulitan lebih jauh daripada sekedar kekeliruan penerjemahan. Kita sering sulit menerjemahkan sebuah kata ke bahasa lain, karena tidak ada padanannya dalam bahasa lain itu, meskipun kita bisa mengira-ngira artinya. Bahkan ketika kita mampu menerjemahkan satu bahasa ke bahasa lain dengan kecermatan yang harfiah, maknanya yang dalam sering hilang karena makna tersebut berakar dalam budaya bahasa tersebut. Karena itu, kata-kata seperti Allah, salat, zakat, saum, dan haji sulit diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun, termasuk Inggris.

Kelemahan dalam penguasaan tata bahasa, struktur, dan kosa kata (termasuk idiom, slang, dan jargon khusus) sering menghasilkan terjemahan yang membingungkan, menggelikan, dan terkadang bertentangan dengan apa yang dimaksudkan tulisan aslinya. Seperti Restroom berarti “kamar kecil”, bukan “ruang istirahat”; dragonfly berarti “capung”, bukan “naga terbang”. Sejumlah bahasa dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Ingggris, namun dalam bahasa Indonesia mengalami perluasan makna. Misalnya kata family dalam bahasa Inggris berarti “keluarga” yang maknanya biasanya merujuk pada keluarga inti yang terdiri dari orangtua dan anak. Namun begitu dialihkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi famili, arti kata tersebut mencakup juga kerabat atau saudara jauh, bukan sekedar keluarga langsung.

Berdasarkan asumsi bahwa bahasa adalah cermin suatu alam pikiran, dapat dimengerti bila istilah-istilah yang berkaitan dengan teknologi canggih dari negara asing seperti komputer, misalnya: drive, monitor, keyboard, mouse, file, dan printer, tetap dibiarkan dalam bahasa aslinya, karena sulit dicarikan padanannya, dan kalaupun ada padanannya, terkesan ganjil.

Sebaliknya, frase atau kalimat dalam bahasa Indonesia tidak bisa diterjemahkan begitu saja, secara kata per kata, ke dalam bahasa Inggris dan kesalahan dalam bahasa Inggris juga bisa timbul bila kita tidak menguasai tata bahasa (grammar) atau mengucapkan kata-kata secara salah.

KESIMPULAN

Komunukasi verbal ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan.

Suatu sistem kode verbal disebut bahasa. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat symbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.

Jadi, bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud kita. Bahasa verbal juga menggunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Dan konsekuensinya, kata-kata adalah abstraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili kata-kata itu.